·
Amonium
Hidroksida 3N
Dilarutkan 102 ml ammonium
hidroksida pekat sedikit demi sedikit dengan 400 ml akuades, kemudian
dimasukkan ke dalam botol kaca berwarna gelap dan ditutup rapat (Mulyono, 2009).
3.3.2
Asam Klorida 3 M ; 3 N
Dimasukkan
260 ml asam klorida pekat secara perlahan ke dalam erlenmeyer yang berisi 740
ml akuades, kemudian dimasukkan ke dalam botol reagen gelap dan ditutup rapat (Mulyono,
2009).
·
Asam
Sulfat 3 M ; 6 N
Dimasukkan
170 ml asam sulfat pekat secara perlahan ke dalam erlenmeyer yang berisi 830 ml
akuades, kemudian dimasukkan ke dalam botol reagen gelap dan ditutup rapat (Mulyono,
2009).
·
Fehling
Dimasukkan asam sulfat pekat
sebanyak 5 ml secara perlahan ke dalam erlenmeyer yang berisi 100 ml akuades
sambil sesekali diaduk, kemudian dimasukkan kupri sulfat pentahidrat 34,66 g ke
dalamnya. Setelah larut, diencerkan dengan akuades sampai volume larutan
menjadi 500 ml. dipindahkan pereaksi ini ke dalam botol reagen coklat dan
ditutup rapat (disebut fehling A; berwarna biru). Dilarutkan natrium hidroksida
sedikit demi sedikit sebanyak 50 g ke dalam 250 ml akuades, kemudian dilarutkan
garam kalium natrium tartrat sebanyak 173 g ke dalam larutan tersebut sedikit
demi sedikit sampai larut. Ditambahkan akuades ke dalam campuran larutan
tersebut hingga volume larutan menjadi 500 ml. (disebut fehling B; tak
berwarna). Dicampurkan Fehling A dan Fehling B dengan perbandingan volume yang
sama pada saat akan digunakan (Mulyono, 2009).
·
Ferri
Klorida 0,5 M ; 1,5 N
Dimasukkan 10 ml asam klorida pekat
secara perlahan ke dalam erlenmeyer yang berisi 40 ml air, kemudian dilarutkan
sedikit demi sedikit ferri klorida sebanyak 67,6 g, kemudian ditambahkan
akuades sampai volume larutan menjadi 500 ml (Mulyono, 2009).
·
Larutan Pereaksi Bouchardat
Dilarutkan
sedikit demi sedikit sebanyak 4 g kalium iodida ke dalam akuades hingga larut
kemudian ke dalam larutan dilarutkan sedikit demi sedikit 2 g iodium hingga
larut. Dicukupkan volume larutan hingga 100 ml (Mulyono, 2009).
·
Larutan Pereaksi Dragendorff
Ditimbang
bismut (III) nitrat sebanyak 0,8 g dan dilarutkan dalam 20 ml asam nitrat
pekat. Pada wadah lain ditimbang sebanyak 27,2 g kalium iodida lalu dilarutkan
dalam 50 ml akuades, kemudian kedua larutan dicampurkan dan didiamkan sampai
memisah sempurna. Larutan yang jernih diambil dan diencerkan dengan akuades
sampai 100 ml (Mulyono, 2009).
·
Larutan Pereaksi
Liebermann-Burchard
Ditambahkan
5 ml asam asetat anhidrat ke dalam 5 ml asam sulfat pekat pelan-pelan, kemudian
dengan hati-hati pula ditambah etanol absolut sampai volume 50 ml, lalu
didinginkan dengan air es. Pereaksi ini harus dibuat baru (Mulyono,
2009).
·
Mayer
Dilarutkan 1,358 g merkuri (II)
klorida dengan 60 ml akuades (larutan A). Dilarutkan 5 g kalium iodida dengan
10 ml akuades (larutan B). Dituangkan larutan A ke dalam larutan B, diencerkan
dengan akuades sampai volume larutan menjadi 100 ml (Mulyono, 2009).
·
Natrium
Hidroksida 3 M ; 3 N
Ditimbang 63,2 g natrium hidroksida
dengan menggunakan gelas arloji lalu dimasukkan ke dalam erlenmeyer.
Ditambahkan akuades sebanyak ±50 ml dan diaduk hingga melarut. Dimasukkan ke
dalam botol reagen gelap, lalu diencerkan volume larutan sampai volumenya
menjadi 500 ml dan ditutup rapat (Mulyono, 2009).
·
Timbal
(II) Asetat 0,5 M ; 1N
Dilarutkan sedikit demi sedikit 95 g
timbal asetat ke dalam 200 ml akuades, kemudian ditambahkan akuades sampai
volume larutan menjadi 500 ml (Mulyono, 2009).