Rabu, 02 April 2014

Pembuatan Pereaksi Skrining




·         Amonium Hidroksida 3N
            Dilarutkan 102 ml ammonium hidroksida pekat sedikit demi sedikit dengan 400 ml akuades, kemudian dimasukkan ke dalam botol kaca berwarna gelap dan ditutup rapat (Mulyono, 2009).
3.3.2    Asam Klorida 3 M ; 3 N
            Dimasukkan 260 ml asam klorida pekat secara perlahan ke dalam erlenmeyer yang berisi 740 ml akuades, kemudian dimasukkan ke dalam botol reagen gelap dan ditutup rapat (Mulyono, 2009).
·        Asam Sulfat 3 M ; 6 N
            Dimasukkan 170 ml asam sulfat pekat secara perlahan ke dalam erlenmeyer yang berisi 830 ml akuades, kemudian dimasukkan ke dalam botol reagen gelap dan ditutup rapat (Mulyono, 2009).
·        Fehling
            Dimasukkan asam sulfat pekat sebanyak 5 ml secara perlahan ke dalam erlenmeyer yang berisi 100 ml akuades sambil sesekali diaduk, kemudian dimasukkan kupri sulfat pentahidrat 34,66 g ke dalamnya. Setelah larut, diencerkan dengan akuades sampai volume larutan menjadi 500 ml. dipindahkan pereaksi ini ke dalam botol reagen coklat dan ditutup rapat (disebut fehling A; berwarna biru). Dilarutkan natrium hidroksida sedikit demi sedikit sebanyak 50 g ke dalam 250 ml akuades, kemudian dilarutkan garam kalium natrium tartrat sebanyak 173 g ke dalam larutan tersebut sedikit demi sedikit sampai larut. Ditambahkan akuades ke dalam campuran larutan tersebut hingga volume larutan menjadi 500 ml. (disebut fehling B; tak berwarna). Dicampurkan Fehling A dan Fehling B dengan perbandingan volume yang sama pada saat akan digunakan (Mulyono, 2009).
·        Ferri Klorida 0,5 M ; 1,5 N
            Dimasukkan 10 ml asam klorida pekat secara perlahan ke dalam erlenmeyer yang berisi 40 ml air, kemudian dilarutkan sedikit demi sedikit ferri klorida sebanyak 67,6 g, kemudian ditambahkan akuades sampai volume larutan menjadi 500 ml (Mulyono, 2009).
·        Larutan Pereaksi Bouchardat
            Dilarutkan sedikit demi sedikit sebanyak 4 g kalium iodida ke dalam akuades hingga larut kemudian ke dalam larutan dilarutkan sedikit demi sedikit 2 g iodium hingga larut. Dicukupkan volume larutan hingga 100 ml (Mulyono, 2009).
·        Larutan Pereaksi Dragendorff
            Ditimbang bismut (III) nitrat sebanyak 0,8 g dan dilarutkan dalam 20 ml asam nitrat pekat. Pada wadah lain ditimbang sebanyak 27,2 g kalium iodida lalu dilarutkan dalam 50 ml akuades, kemudian kedua larutan dicampurkan dan didiamkan sampai memisah sempurna. Larutan yang jernih diambil dan diencerkan dengan akuades sampai 100 ml (Mulyono, 2009).
·        Larutan Pereaksi Liebermann-Burchard
            Ditambahkan 5 ml asam asetat anhidrat ke dalam 5 ml asam sulfat pekat pelan-pelan, kemudian dengan hati-hati pula ditambah etanol absolut sampai volume 50 ml, lalu didinginkan dengan air es. Pereaksi ini harus dibuat baru (Mulyono, 2009).
·        Mayer
            Dilarutkan 1,358 g merkuri (II) klorida dengan 60 ml akuades (larutan A). Dilarutkan 5 g kalium iodida dengan 10 ml akuades (larutan B). Dituangkan larutan A ke dalam larutan B, diencerkan dengan akuades sampai volume larutan menjadi 100 ml (Mulyono, 2009).
·        Natrium Hidroksida 3 M ; 3 N
            Ditimbang 63,2 g natrium hidroksida dengan menggunakan gelas arloji lalu dimasukkan ke dalam erlenmeyer. Ditambahkan akuades sebanyak ±50 ml dan diaduk hingga melarut. Dimasukkan ke dalam botol reagen gelap, lalu diencerkan volume larutan sampai volumenya menjadi 500 ml dan ditutup rapat (Mulyono, 2009).
·        Timbal (II) Asetat 0,5 M ; 1N
            Dilarutkan sedikit demi sedikit 95 g timbal asetat ke dalam 200 ml akuades, kemudian ditambahkan akuades sampai volume larutan menjadi 500 ml (Mulyono, 2009).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar