Sabtu, 06 Oktober 2012

PERCOBAAN ANALGETIK

PERCOBAAN ANALGETIK

I.     TUJUAN PERCOBAAN

    Mengetahui efek dan cara kerja dari asam cuka sebagai zat penimbul rasa nyeri.
    Mengetahui dan memahami efek dari golongan AINS (Metampiron) sebagai penghilang rasa sakit.
    Mengetahui dan memahami efek dari obat golongan narkotik sebagai penghilang rasa sakit

II.    PRINSIP PERCOBAAN

        Metampiron dan Morpin sulfat adalah obat yang dapat menghilangkan rasa sakit yang diakibatkan oleh asam cuka, ditandai dengan berkembangnya atau hilangnya jumlah yang dialami oleh mencit.
III.    TEORI
A.    Defenisi
    Analgetika atau obat penghalang nyeri adalah zat-zat yg mengurangi atau menghalau rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran.
    Nyeri adalah gejala penyakit atau kerusakan yang paling sering. Walaupun sering berfungsi untuk mengingatkan, melindungi, dan sering memudahkan diagnosis,pasien merasakannya sebagai hal yg tak mengenakkan. Nyeri merupakan suatu perasaan pribadi dan ambang toleransi nyeri berbeda-beda bagi setiap orang. Ambang nyeri didefinisikan sebagai tingkat pada mana nyeri dirasakan untuk pertama kalinya. Dengan kata lain, intensitas ransangan terendah saat seseorang merasakan nyeri. Batas nyeri untuk suhu adalah konstan, yakni pada 44-45O C.
    Nyeri timbul jika adanya rangsangan mekanik, kimiawi atau listrik melampaui suatu nilai ambang tertentu (nilai ambang nyeri) dan karena itu menyebabkan kerusakan jaringan dengan pembebasan yg disebut senyawa nyeri (mediator nyeri) antara lain histamin, bradikin, leukotrien dan prostagladin.
Semua mediator nyeri itu  merangsang reseptor nyeri (nociceptor) di ujung-ujung saraf bebas di kulit, mukosa serta jaringan lain dan menimbulkan antara lain reaksi radang dan kejang-kejang. Nociceptor ini juga terdapat di seluruh jaringan dan organ tubuh, terkecuali di SSP. Dari tempat ini rangsangan disalurkan ke otak melalaui jaringan lebat dari tajuk-tajuk neuron dgn sangat banyak sinaps via sumsum tulang belakang, sumsum lanjutan dan otak tengah. Dari thalamus implus kemudian diteruskan ke pusat nyeri di otak besar, dimana implus dirasakan sebagai nyeri.
Atas dasar kerja farmakologisnya, analgetika dibagi dalam 2 kelompok besar, yakni :
a.     Analgetika perifer (non-narkotik), yang terdiri dari obat-obat yang tidak brsifat narkotik dan tidak bekerja sentral. Contoh : Metampiron, asetosal
b.     Analgetika narkotik khusus digunakan untuk menghalau rasa nyeri hebat, seperti pada kanker dan menimbulkan ketergantungan.

B.    Gol Obat
    Luminal Natrium (Phenobarbitalium Natricum) = C12H11N2NaO3
    BM Luminal Natricum = 254,22
    Pemerian hablur berlapis atau hablur berbentuk granul, putih atau serbuk putih; higroskopik; tidak berbau; rasa pahit. Larutan bersifat basa terhadap fenolftalein dan terurai bila dibiarkan
    Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, larut dalam etanol, praktis tidak larut dalam eter dan dalam kloroform.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar